

- Apel Pagi Senin 21 April 2025
- Musrenbangdes Desa Prapagkidul
- Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa MUSRENBANGDES PERUBAHAN RPJM DES Tahun Anggaran 2025 – 20230 Desa Gumawangrejo
- Musrenbangdes Desa Pangkalan
- Musrenbangdes Desa Tasikmadu
- penyaluran BLT DD Triwulan 1 Desa Prapagkidul
- rapat Paripurna DPRD Kabupaten Purworejo
- Sosialisasi Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun 2025 di Desa Waru
- Pengukuhan Ketua Tim Pembina Posyandu 49 Desa di Kecamatan Pituruh masa bakti 2025-2030
- Rapat Korrdinasi Pimpinan (Rakorpim) Triwulan 1 Tahun 2025
Seorang ASN Purworejo Positif Covid, Isolasi Mandiri dirumah Mendapat Dukungan Warga
Warga Kelurahan Pangen Jurutengah, Kecamatan Purworejo, benar-benar layak dijadikan contoh dalam penanganan korban Covid-19. Ketika salah seorang warganya dinyatakan positif Covid-19, warga tak serta merta menjadi paranoid. Dalam testimoni melalui video berdurasi 2 menit 7 detik, Pak Fat, demikian ia biasa dipanggil, mengatakan, atas izin Dinas Kesehatan, Camat Purworejo, Kepala Kelurahan Pangen Jurutengah dan Ketua RT 01 RW 02, dia diperbolehkan isolasi mandiri di rumah.
Pada saat Pak Fat mengutarakan keinginannya untuk isolasi mandiri, warga dan pengurus RT yang dipimpin Sis Suranto itu langsung menyetujui. Warga juga dengan sukarela bersedia membantu memenuhi kebutuhan yang bersangkutan dan keluarganya selama isolasi mandiri.
Pak Fat yang sehari-hari ASN di Setda Purworejo itu menyampaikan terima kasih kepada keluarga dan lingkungan yang sangat mensupportnya selama melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Bahkan lingkungan membentuk relawan yang membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari saya dan keluarga,” ungkapnya.
Diungkapkan, begitu mendapat informasi kalau hasil test swab dirinya keluar dan dinyatakan positif Covid-19, dirinya langsung berkonsultasi dengan Dinkes, Camat Purworejo, Lurah Pangenjurutengah dan Ketua RT 01/RW 02. Ia menyampaikan keinginan untuk melakukan isolasi mandiri.
“Alhamdulillah semuanya mendukung, apalagi saya memang sudah melakukan isolasi mandiri seminggu sebelumnya, begitu test rapid saya hasilnya reaktif,” ungkapnya.
Menurutnya, isolasi mandiri dipilih karena saat ini dirinya tidak memiliki keluhan kesehatan, sehingga tidak memerlukan perawatan. Selain itu, dirinya tidak ingin membebani pemerintah yang harus mengeluarkan biaya lebih banyak, apabila dirinya harus diisolasi di fasilitas kesehatan pemerintah. Pak fat juga menyatakan bahwa selama masa karantina beliau benar-benar tidak akan keluar rumah